Senin, 18 Januari 2021

Motivasi dan Hindari Stres Saat PJJ Mansamura Beri Layanan Konseling

 

Mahasiswi IAIN Curup Bengkulu Ilia Siska Saat Memberikan Kegiatan Layanan Konseling, Senin (18/1)

Beri Motivasi dan Hindari Stres Saat PJJ Mansamura Buka Layanan Konseling

 

Musi Rawas, Inmas

Dampak pandemi Covid-19 di awal Tahun 2021 mendorong MAN 1 Musi Rawas (Mansamura) untuk memberikan program layanan bimbingan konseling belajar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Selain itu, konseling ini juga dimaksudkan untuk meminimalisir dan menghindari terjadinya stres pada peserta didik selama proses berlangsungnya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

 

Salah seorang mahasiswi akhir IAIN Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang juga merupakan alumni Mansamura tahun 2017, Jurusan Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) diberikan kesempatan dan didaulat menjadi konselor untuk memberikan layanan konseling didampingi Guru BK Mansamura Nurjanah, S.Pd. Sedangkan tempat kegiatan memanfaatkan ruang kelas XII.IIS pada Senin (18/1).

 

Sejauh ini, PJJ dinilai telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apakah dengan metode dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring) ataupun kombinasi keduanya (blended learning) faktanya proses pembelajaran dapat dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Kepala Mansamura Buchari, S.Ag menerangkan bahwa tujuannya  PJJ ini tidak lain adalah untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 khususnya cluster lembaga pendidikan.

 

Oleh karena itu Mansamura memilih opsi pembelajaran secara daring. “Kita masih belajar daring. Kita mengikuti  kebijakan pemerintah yang ada agar Covid-19 ini tidak menyebar di sekolah-sekolah”, katanya

 

Ditambahkannya dalam upaya pelaksanaan  PJJ di MAN 1 Musi Rawas agar berdampak baik terhadap peserta didik, maka layanan bimbingan konseling diperlukan bagi setiap peserta didik untuk mengurangi dan menghilangkan beban-beban psikologis seperti stress dan kejenuhan. “Konseling ini penting agar anak tidak stres dan tetap termotivasi mengikuti PJJ”, tambahnya

 

Kegiatan konseling yang dimulai pada pukul 10.00 WIB diikuti sebanyak 10 siswa terpilih terdiri dari 5 putra dan 5 putri membentuk formasi kursi duduk disusun melingkar. Jarak kursi antar siswa mengikuti panduan prokes pencegahan Covid-19 yaitu 1-1,5 m. Masing-masing siswa diwajibkan mentaati 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun).

 

Sepanjang pemantauan admin pelaksanaan layanan konseling yang dilaksanakan di Mansamura berjalan dengan aktif dan interaktif. Kegiatan diawali dengan perkenalan diri masing-masing peserta dilanjutkan dengan penyampaian materi layanan konseling, tanya jawab seputar kesulitan yang dihadapi selama PJJ, dan terakhir ditutup dengan pesan dan kesan setelah mengikuti bimbingan konseling.

 

Menurut Ilia, beberapa masalah yang banyak ditemui selama pembelajaran daring adalah rendahnya pengawasan orang tua, aktivitas siswa yang tidak dapat dipantau guru secara langsung, minimnya kreativitas pembelajaran guru, tugas belajar yang menumpuk, beban kuota internet beserta jaringannya dan permasalahan dalam rumah tangga peserta didik.


Permasalahan ini sering menjadi beban psikologi bagi peserta didik yang dapat menyebabkan stres dan hilangnya minat serta motivasi belajar siswa. “Masalah belajar daring banyak, seperti tugas menumpuk, guru kurang kreatif, kuota internet tidak ada, susah sinyal, dan sebagainya. Jika dibiarkan dan tidak dicarikan solusinya maka anak bisa stres”, terangnya

Oleh karena itu, dengan adanya layanan bimbingan konseling ini diharapkan PJJ tetap memberikan dampak psikologi positif terhadap peserta didik Mansamura sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minatnya dalam belajar.(sy)

4 komentar:

  1. Program yg sgt bagus.. Dg penyajian informasi yg ilmiah 🙏

    BalasHapus
  2. kalau untuk anak Usia Dini PJJ itu tidak efektif pak...
    apalagi yang orang tuanya bekerja...

    BalasHapus