Minggu, 16 September 2018

Guru Millennial : Membumikan Kompetensi Melangitkan Prestasi

Menjadi Nara Sumber pada Kegiatan PPKB-MGMP di MTsN 1 Musi Rawas. Kamis (13/9) (Foto:Soleh)

Oleh : Imam Syafii
Menjalani profesi sebagai seorang pendidik terlebih di era millennial abad 21 seperti sekarang ini syarat dengan peluang dan tantangan. Kita masih sering menjumpai sebahagian para pendidik di sekitar kita belum tersadar akan dunia digital saat ini yang  berkembang ditengah-tengah peserta didik yang ditandai dengan maraknya penggunaan smartphone, gadget, sebagai teknologi informasi maupun sebagai teknologi komunikasi.

Penelusuran data akun sebuah blog misalnya menunjukkan bahwa dari jumlah 1025 viewer sebanyak 1028 (81%) dilihat melalui penggunaan operating sistem android, dan sisanya 19% oleh operating system (OS) lainnya. (mamilenial. blogspot. com, 2018).

Data ini menunjukkan bahwa operating system (OS) android banyak digunakan dalam mengakses informasi dan komunikasi di kalangan masyarakat kita termasuk para pelajar. Kenyataan ini telah membawa pengaruh terhadap kehidupan dan perilaku serta cara belajar para peserta didik.

Pada beberapa kasus di ruang kelas misalnya masih kita temukan para siswa lebih asyik dan berkonsentrasi penuh dengan handphone android miliknya ketimbang memperhatikan materi yang sedang diajarkan oleh gurunya.

Mengapa? Oleh karena mereka berpandangan konten-konten informasi dan aplikasi yang disediakan dalam smartphone lebih menarik dan seolah-olah  telah menjadi kebutuhan serta menjadi bagian dari kehidupannya daripada materi yang disampaikan oleh para guru. Mereka menganggap materi pelajaran tidaklah menarik dan penting lagi. Tentunya anggapan ini adalah keliru.

Lantas apa yang harus dilakukan?
Seusai menjadi nara sumber (pemateri) dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) yang diselenggarakan oleh Forum MGMP MTsN 1 Musi Rawas dengan membawakan Materi PKG dan PKB, guna menjawab kenyataan itu penulis terlintas sebuah pemikiran kontekstual menurut penulis bagi setiap pendidik (guru) dalam menghadapi tantangan belajar kehidupan para generasi millennial di zaman ini perlunya guru millennial untuk membumikan kompetensi melangitkan prestasi.

Pertama, setiap guru di era millennial ini harus mampu membumikan kompetensinya sebagai seorang pendidik yang meliputi: 1. Kompetensi Pedagogik. 2. Kompetensi Kepribadian. 3. Kompetensi Sosial dan 4. Kompetenai Profesional sesuai dengan Undang Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005.

Kompetensi pedagogik guru terkait dengan kemampuannya dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian berkenaan dengan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar dan

Kompetensi profesional merupakan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuanya.

Membumikan kompetensi dapat dimaknai dengan menjadikan seluruh kompetensi tersebut terinternalisasi secara baik dalam diri seorang guru sehingga dapat terejawantah dalam setiap pelaksanaan tugasnya sebagai guru.

Jika ini mampu dilakukan, maka tantangan generasi millennal di zaman ini dapat menjadi peluang untuk menuntun dan mengarahkan mereka mengukir prestasi, berkarya, berinovasi, dan bermanfaat untuk ummat. Teknologi di tangan mereka akan menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya dan kemajuan bangsa dengan berkepribadian indonesia. Prestasinya akan mampu berorientasi langit (ubudiyah) oleh karena pondasi  para generasi millennial khsusnya siswa dimadrasah adalah dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. (Imam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar